oleh Defry Ardianta
Sayembara desain arsitektur bukan merupakan hal baru dalam ranah profesi arsitek, termasuk di Indonesia. Sudah sangat banyak sayembara desain yang pernah dilangsungkan dalam berbagai skala dan cakupan, mulai dari yang melingkupi wilayah kota/kabupaten, provinsi, ataupun nasional. Termasuk juga tentang obyek-obyek yang disayembarakan, di mana memiliki ragam fungsi dan sasaran. Hal yang menjadi penting untuk disadari sebenarnya bukan hanya tentang jumlah dan beragamnya sayembara tersebut, tetapi mengapa sayembara desain penting? Mengapa para arsitek perlu berpartisipasi dalam sayembara desain?
Untuk menjawab pertanyaan di atas rasanya tidak dapat dilepaskan dengan sejarah lahirnya profesi arsitek itu sendiri, di mana profesi ini lahir karena adanya kebutuhan pihak yang mampu merancang bangunan publik. Tipe bangunan ini dipandang memiliki kompleksitas tertentu yang berbeda dengan bangunan privat, salah satunya tentu karena fungsi dan cakupannya yang akan digunakan oleh banyak orang/publik. Keberhasilan sebuah bangunan publik akan berhubungan dengan kepentingan publik, dan tidak berhubungan dengan kepentingan individu. Hal ini yang pada akhirnya menjadi pertimbangan pemikiran bahwa rancangan bangunan publik perlu didasarkan pada gagasan dan pemikiran desain yang baik, dan jika perlu didapatkan dari hasil seleksi beberapa gagasan yang baik. Pada titik ini kemudian cara memperoleh gagasan yang baik tersebut berkembang, dan salah satunya adalah menyelenggarakan sebuah sayembara desain. Kegiatan tersebut bukan semata untuk mencari pemenang dan pecundang, melainkan kembali lagi pada kepentingan diperolehnya gagasan desain yang baik terutama berkaitan dengan keberadaan bangunan publik.
“Competitions are a wonderful way
to explore our own ideas further
and have a little freedom in what to do.”
(Natalie de Vries, MVRDV)
Jika dari sisi pemangku kepentingan/stakeholders mengadakan sayembara untuk mendapatkan gagasan sebaik-baiknya untuk kepentingan publik, dari sisi peserta sayembara pun terdapat beberapa hal yang menyebabkan mengapa mereka perlu -bahkan semestinya harus- berpartisipasi dalam sayembara desain. Sayembara akan menempatkan setiap peserta dalam posisi dengan kesempatan dan peluang yang sama, dan hanya terpisahkan oleh ketajaman berpikir dan berkreasi. Praktisi yang mengikuti sayembara desain akan memperoleh kesempatan yang luar biasa untuk mengeksplorasi gagasan mereka lebih jauh, dalam kondisi yang relatif merdeka. Situasi ini terkadang sulit dijumpai dalam praktik keseharian mereka mengerjakan proyek, sehingga tidak jarang sayembara seakan menawarkan sebuah kemewahan bagi mereka dalam konteks keleluasaan berpikir dan menawarkan sebuah masa depan. Dan yang tidak kalah penting, pada dasarnya berpartisipasi dalam sebuah sayembara adalah sedang saling belajar satu sama lain, terlebih jika setiap karya peserta tersebut pada akhirnya dipublikasikan, maka proses belajar tersebut akan menjangkau lapisan yang lebih luas.