Taman Dayu, Pasuruan – 18 Januari 2025 – Dalam suasana sejuk kawasan The Astana Resort & Leisure di daerah Taman Dayu, Kabupaten Pasuruan, para pengurus Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Provinsi Jawa Timur periode 2024-2027 berkumpul untuk merancang strategi kepengurusan mereka selama tiga tahun ke depan. Pembekalan dan Rapat Koordinasi yang digelar pada 18-19 Januari 2025 ini mengusung tema Memahami, Membersamai, Mendorong, Efektif, dan Solutif.

Pertemuan ini momentum untuk mengokohkan solidaritas, menyusun strategi, serta memastikan regenerasi kepengurusan berjalan dengan baik. Dalam sambutannya, Ketua IAI Jatim, Ar. Fafan Tri Afandy, IAI, menegaskan bahwa kepengurusan periode 2024-2027 akan dihadapkan pada banyak tantangan. Ini adalah langkah awal pengabdian dalam tiga tahun kedepan. Banyak tantangan, dan pekerjaan rumah selaku pengurus dan pelaku praktik arsitektur di Jawa Timur. Cukup banyak tugas-tugas pengabdian yang begitu menyita waktu dan energi dalam tiga tahun kedepan, ungkapnya dalam sambutan.
Menanamkan Nilai dan Visi Kepengurusan
Untuk memperkuat efektivitas kerja organisasi, para pengurus mendapatkan pembekalan khusus dari psikolog. Tujuannya adalah membekali pengurus dengan pemahaman mendalam mengenai kerja tim, komunikasi yang efektif, dan membangun sinergi yang baik dalam menjalankan tugasnya. Dalam sesi ini, diperkenalkan pula core value RESPECT, yang mencerminkan prinsip kepengurusan IAI Jatim, yaitu: Responsible, Empathy, Support, Professional, Excellent, Communication, dan Together.
Visi kepengurusan periode ini merangkum empat prinsip utama: Akomodatif, Responsif, Promotif, dan Tertib-Efektif. Akomodatif mendengar dan memahami kebutuhan anggota, responsif dalam merespons berbagai isu keprofesian, promotif dalam membangun kesadaran anggota terhadap tanggung jawab profesinya, serta tertib-efektif dalam menjalankan organisasi sesuai prosedur organisasi yang telah ditetapkan.
Misi kepengurusan IAI Jatim 2024-2027 mencakup:
- Meningkatkan kinerja kepengurusan yang aspiratif, inklusif, solid, profesional dan berintegritas.
- Membangun sistem dan SOP layanan organisasi yang efektif dan ringkas (klasterisasi layanan) dalam rangka memberikan kemudahan serta kepastian layanan.
- Menyusun skema regenerasi dan kaderisasi organisasi dan keprofesian untuk memperkuat ekosistem keprofesian arsitek.
- Memperluas jangkauan layanan organisasi baik kepada anggota maupun masyarakat dan pemerintah.
- Memperkuat posisioning IAI dalam ekosistem dan komunitas kreatif serta jasa konstruksi dalam rangka memberi ruang dan meningkatkan peran serta kontribusi profesi arsitek di daerah.
- Memperluas kolaborasi antar stakeholder jasa konstruksi dan dunia arsitektur dalam membangun ekosistem arsitektur yang lebih mapan dan berkelanjutan.
- Memberi apresiasi bagi anggota, masyarakat, industri, pemerintah dan pihak-pihak yang memberi kontribusi positif bagi pembangunan, masyarakat dan dunia arsitektur.
Program Strategis untuk Masa Depan Arsitektur
Untuk mencapai visi dan misi tersebut, kepengurusan IAI Jatim telah menyiapkan serangkaian program unggulan, antara lain:
- Program Inkubasi bagi freshgraduate dan salon arsitek muda untuk mengenalkan kultur, tahapan keprofesian, jejaring dan ekosistem arsitektur.
- Helpdesk dan Coaching Clinic bagi anggota dan penyedia jasa layanan praktik arsitek lain yang mengalami kendala dalam menapaki tahapan keprofesian arsitek.
- Roadshow Sosialisasi dan Bimbingan Teknis keprofesian untuk meningkatkan literasi dan kompetensi anggota dan pelaku jasa konstruksi lainnya.
- Roadshow sosialisasi dan kampanye dunia keprofesian arsitek untuk meningkatkan literasi masyarakat, dunia konstruksi, dunia akademisi/ institusi pendidikan dan pemerintah.
- Ruang dan wadah kegiatan bagi mahasiswa arsitektur, akademisi dan pelaku dunia pendidikan arsitektur lainnya yang terintegrasi, inklusif dan berkelanjutan
- Pemberdayaan dan Pengabdian Profesi untuk memperkuat sinergi antara dunia profesi, akademisi, industri, dan pemerintah.
Wakil Ketua IAI Jatim, Ar. Sahirwan, IAI, AA, menegaskan bahwa kepengurusan bersifat kolektif-kolegial. Artinya, setiap program dan kebijakan yang dibuat akan dijalankan secara bersama-sama untuk memastikan manfaatnya dapat dirasakan secara luas. IAI jatim kedepannya juga harus meningkatkan standar dan memasyarakatkan arsitektur ke masyarakat, misalnya bentuknya bisa berkegiatan yang sasarannya tidak lagi pada lingkup komunitas arsitektur, tetapi kepada masyarakat umum.
Sinergi dengan Pengurus Nasional dan Langkah Awal Dalam Menyongsong Masa Depan
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan Pengurus Nasional IAI, Ar. Yuli Kalson Sagala, IAI, AA, selaku Wakil Ketua Umum 3 IAI, serta Ar. Gayuh Budi Utomo, IAI, selaku Koordinator Region 3. Kalson memberikan pembekalan mengenai landasan organisasi, Perangkat Organisai dan Pertemuan Pertemuan yang menjadi landasan bagaimana Organisasi IAI dijalankan. Kalson juga memaparkan GBKO (Garis Besar Kebijakan Organisasi) Pengurus nasional 2024-2027 dan berharap program kerja yang akan disusun oleh Pengurus Provinsi Jatim 2024-2027 dapat bersinergi dengan GBKO Nasional.
Pembekalan dan Rapat Koordinasi ini menjadi langkah awal yang krusial bagi kepengurusan IAI Jatim dalam menata masa depan dunia arsitektur dan keprofesian arsitek di Jawa Timur. Dengan semangat kebersamaan dan strategi yang matang, IAI Jatim berkomitmen untuk terus mendorong arsitektur sebagai bagian penting dari pembangunan di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.
(Delta – IAI Jatim media)













